Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator
1. Kondisi [kembali]
Tugas Pendahuluan 2 Modul 1
( Percobaan 2 Kondisi 7 )
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT.
- Rangkaian Sederhana 1: B=1, D=0, A=0,C'=1, D=1
- Rangkaian Sederhana 2: B=1, D=0, A=1, B=1, C'=0
2. Gambar Rangkaian [kembali]
3.Video Simulasi [kembali]
4.Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian Sederhana 1:
Dalam rangkaian ini, terdapat 5 switch SPDT sesuai dengan kondisi yang dipilih pada modul 1. Salah satu kaki switch terhubung ke VCC (tegangan positif) sedangkan kaki lainnya terhubung ke ground (tanah, atau tegangan nol). Ketika kaki switch terhubung ke VCC, nilainya adalah 1 (aktif), sedangkan kaki switch yang terhubung ke ground memiliki nilai 0 (mati).
Switch 1 (B) memiliki output bernilai 1 karena terhubung ke VCC. Output ini masuk ke input gerbang XOR U1:A. Switch 2 (D) terhubung ke ground sehingga menghasilkan nilai 0 yang juga masuk ke input gerbang XOR U1:A. Berdasarkan prinsip kerja XOR sebagai penjumlahan eksklusif, jika hasil penjumlahan input bernilai genap, maka output akan bernilai 0, dan sebaliknya. Karena hasil penjumlahan kaki input XOR U1:A bernilai ganjil, maka hasil outputnya adalah 1. Output ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Switch 3 (C') memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output ini terhubung ke input gerbang NOT U4:A sehingga menghasilkan output 0. Namun, berdasarkan prinsip aksen atau bar, hasil yang dibaca bukanlah 0, melainkan 1. Output 1 ini mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Switch A memiliki output 0 karena terhubung ke ground. Output 0 ini juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Switch 5 (D) memiliki output 1 karena terhubung ke VCC. Output 1 ini juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Karena ketiga input bernilai 0, 0, 1, berdasarkan prinsip AND sebagai perkalian, output yang dihasilkan adalah 0. Output 0 ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Karena kedua input pada gerbang OR bernilai 1 dan 0, maka berdasarkan prinsip OR sebagai penjumlahan, output yang dihasilkan adalah 1. Output ini mengalir melalui hambatan 220V yang mampu menghidupkan LED.
Rangkaian Sederhana 2:
Switch 6 (B) memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output yang dihasilkan mengalir melalui input gerbang XOR U1:B. Switch 7 (D) memiliki nilai 0 karena terhubung ke ground. Output yang dihasilkan juga mengalir masuk ke input gerbang XOR U1:B. Berdasarkan prinsip gerbang XOR sebagai penjumlahan eksklusif, output yang dihasilkan adalah 1. Output ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Switch 8 (A) memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output yang dihasilkan juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:B. Switch 9 (B) menghasilkan output 1 karena terhubung ke VCC. Output 1 ini masuk ke input gerbang AND U2:B. Switch 10 (C') memiliki output 0 karena terhubung ke ground.
5.Link Download [kembali]
Rangkaian Sederhana 1:
Dalam rangkaian ini, terdapat 5 switch SPDT sesuai dengan kondisi yang dipilih pada modul 1. Salah satu kaki switch terhubung ke VCC (tegangan positif) sedangkan kaki lainnya terhubung ke ground (tanah, atau tegangan nol). Ketika kaki switch terhubung ke VCC, nilainya adalah 1 (aktif), sedangkan kaki switch yang terhubung ke ground memiliki nilai 0 (mati).
Switch 1 (B) memiliki output bernilai 1 karena terhubung ke VCC. Output ini masuk ke input gerbang XOR U1:A. Switch 2 (D) terhubung ke ground sehingga menghasilkan nilai 0 yang juga masuk ke input gerbang XOR U1:A. Berdasarkan prinsip kerja XOR sebagai penjumlahan eksklusif, jika hasil penjumlahan input bernilai genap, maka output akan bernilai 0, dan sebaliknya. Karena hasil penjumlahan kaki input XOR U1:A bernilai ganjil, maka hasil outputnya adalah 1. Output ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Switch 3 (C') memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output ini terhubung ke input gerbang NOT U4:A sehingga menghasilkan output 0. Namun, berdasarkan prinsip aksen atau bar, hasil yang dibaca bukanlah 0, melainkan 1. Output 1 ini mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Switch A memiliki output 0 karena terhubung ke ground. Output 0 ini juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Switch 5 (D) memiliki output 1 karena terhubung ke VCC. Output 1 ini juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:A. Karena ketiga input bernilai 0, 0, 1, berdasarkan prinsip AND sebagai perkalian, output yang dihasilkan adalah 0. Output 0 ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Karena kedua input pada gerbang OR bernilai 1 dan 0, maka berdasarkan prinsip OR sebagai penjumlahan, output yang dihasilkan adalah 1. Output ini mengalir melalui hambatan 220V yang mampu menghidupkan LED.
Rangkaian Sederhana 2:
Switch 6 (B) memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output yang dihasilkan mengalir melalui input gerbang XOR U1:B. Switch 7 (D) memiliki nilai 0 karena terhubung ke ground. Output yang dihasilkan juga mengalir masuk ke input gerbang XOR U1:B. Berdasarkan prinsip gerbang XOR sebagai penjumlahan eksklusif, output yang dihasilkan adalah 1. Output ini kemudian mengalir masuk ke input gerbang OR.
Switch 8 (A) memiliki nilai 1 karena terhubung ke VCC. Output yang dihasilkan juga mengalir masuk ke input gerbang AND U2:B. Switch 9 (B) menghasilkan output 1 karena terhubung ke VCC. Output 1 ini masuk ke input gerbang AND U2:B. Switch 10 (C') memiliki output 0 karena terhubung ke ground.
File Proteus Disini
Download Video Disini
File HTML Disini
Datasheet 4073 klik disini
Datasheet 4070 klik disini
Datasheet 4030 klik disini
Datasheet 4025 klik disini
Datasheet 4009 klik disini
Comments
Post a Comment